Kamis, 30 Agustus 2012

Alumni Bicara, Imagro Berkaca


Mas di IMAGRO jadi Penguatan Internal ya?
Iya dek emang kenapa ya..
Habis mas telah mengkaderisasi cinta di dalam hatiku~

Setahu saya sejarah adalah hal terpenting untuk dipelajari, walaupun saya sendiri sebenarnya muak belajar sejarah saat SMP dulu. Bagaimana tidak? Di zaman yang modern ini kita dulu harus mempelajari arca yang tampangnya menyeramkan dan cerita-cerita magis yang sebenarnya saya masih tidak percaya itu pernah terjadi di tanah air kita ini. Untuk itu muncul ide saya untuk mencari tahu sejarah IMAGRO lewat para alumni sukses yang tersebar di penjuru Indonesia sekaligus pembuktian kalau masuk Budidaya Pertanian (Buper) pasti nanti bisa sukses seperti Bapak Kokot Dananjoyo S., alumni Agronomi tahun 1991. Saat ini beliau bekerja di Bank Mutiara. Gak main-main posisinya loh, beliau sekarang menjabat sebagai Accounting Division Head (tau gak nang artinya?) yang posisinya hanya 1 level di bawah direksi. Mungkin pada bingung ya gimana sih caranya beliau menjadi sukses, yuk kita simak hasil percakapan saya dengan beliau.
Gedung International Financial Centre (tau gak nang artinya?) yang terletak di Jalan Jend. Sudirman, Jakarta adalah tempat dimana Pak Kokot bekerja di Bank Mutiara. Awalnya saya merasa canggung untuk bisa bertemu dengan beliau karena melihat posisinya yang sudah sangat tinggi di perusahaan tersebut. Namun karena memang tuntutan hawa nafsu untuk memenuhi hasrat ingin tahu dari dalam diri, saya mencoba memberanikan diri bertemu dengan beliau. Kesan hangat saat pertama kali saya bertemu beliau, sapaan ramahnya khas orang Jogja dan beberapa pertanyaan seputar perjalanan saya menuju kantor beliau cukup mencairkan suasana. Sampai akhirnya kita memulai percakapan yang ternyata pria berbadan tinggi kurus ini menggunakan subjek ‘lu-gue’. Saya sendiri bingung dan terjadi pergejolakan asmara dalam hati, apakah saya harus ikutan ‘lu-gue’ yang memang dalam lubuk hati paling dalam ini saya sebenarnya muak pake subjek ‘aku-kamu’ yang saat di Jakarta dipakai untuk yang pacaran saja. Man! Emang gw pacaran sama lu pada pake aku-kamu segala? Namun untuk menjaga norma di Jogja saya dengan terpaksa menggunakan aku-kamu. Tapi kembali ke cerita Pak Kokot ini ya, saya menggunakan subjek ‘saya’ dan beliau menggunakan subjek ‘lu-gue’. Memang terdengar freak tapi untung di bagian accounting (tau gak artinya nang?) sudah sepi jadi tidak ada yang memperhatikan.

Minggu, 12 Agustus 2012

Bertanya Saat Kuliah


Ada beberapa alasan mengapa seseorang bertanya saat berada di kelas kuliah.

1.  Karena memang benar benar tidak tahu materi yang diajarkan
Pada kasus ini, mahasiswa merasa ada bagian tertentu yang belum bisa dipahami sehingga butuh penjelasan lebih lanjut tentang materi tersebut.
2. Menyamakan persepsi
Mahasiswa sudah memiliki dasar pengetahuan tentang sebuah materi , dan ingin menyamakan pemahamannya dengan pemateri. Tujuannya adalah agar materi itu bisa dipahami dengan maksud yang sama, atau tidak terjadi multitafsir.
3. Bertanya untuk menguji batas pengetahuan si pemateri
Sebenarnya tipe ke-3 ini tidak baik untuk dicontoh karena memberi kesan memburu pemateri sampai  batas pengetahuan. Apakah itu dalam seminar ataupun presentasi kuliah (biasanya yang presentasi adalah teman kelas).

Beberapa manfaat yang bisa didapat saat kita mengajukan pertanyaan di kelas kuliah :

1. Mendapat penjelasan tambahan dari dosen
Jika kita mengajukan pertanyaan saat kuliah, hal yang belum kita pahami bisa menjadi lebih jelas dengan adanya tambahan uraian dari dosen.
2. Membantu teman yang semula tidak paham
Teman yang semula kurang paham akan suatu pokok bahasan bisa mengerti materi tersebut dengan adanya pertanyaan. Disamping itu juga bisa membantu teman yang tidak berani mengajukan pertanyaan.
3. Bertanya bisa meningkatkan nilaimu dihadapan siswa lain
Orang yang sering bertanya biasanya dianggaplebih banyak tau tentang hal yang ditanyakan. Tapi jangan asal bertanya karena orang akan menganggap caper (cari perhatian). Biasanya dosen juga senang dengan mahasiswa yang bertanya karena itu adalah salah satu indikator antusiasme mahasiswa dalam mengikuti kuliahnya.

Tapi, sebelum bertanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.  Persiapan materi
Sebelum mengajukan pertanyaan, kita harus punya basic  agar pertanyaan itu tidak ngambang , tapi fokus pada hal tertentu dan berkaitan dengan materi yang diajarkan atau yang dipresentasikan. Caranya adalah dengan mempelajarikembali materisebelumnya, atau mempelajarimateri yangakan diajarkan pada hari itu.
2. Sikap saat bertanya
Sikap atau teknik bertanya sangat penting untuk diperhatikan agar pemateri tidak merasa tersinggung, diserang, atau disudutkan. Salah satu caranya misalnya menggunakan kata”mohon “ atau “tolong”. Jika terkesan menyudutkan, bisa-bisa kita di-blacklist oleh pemateri di acara selanjutnya.
3. Berdiri, dan artikulasi
Sebelum bertanya, usahakan berdiri dan mengambil napas panjang,ucapkan dengan jelas, tapi jangan terburu-buru (ciri-ciriorang nervous:hal ini sering terjadi jika belum terbiasa bertanya) agar pemateri dan teman-teman di kelas bisa mendengar dengan jelas.
4. Bertanya saat diberi kesempatan
Pemateri (dosen) yang seperti ini adalah pemateri yang baik dan benar. Baik karena memberi kesempatan untuk bertanya, dan benar karena memang semestinya pemateri berlaku demikian. Kesempatan ke-2 adalah saat kuliah hampir selesai. Tanda-tandanya: pemateri membereskan kertas, mematikan laptop atau OHP(Overhead Projector).
Inspirasi dari fenomena sekitar.

Rujukan: Irkham,A.M. 2010.24 Cara Mendongkrak IPK.Pro You, Yogyakarta.

“Niatkanlah pertanyaan itu untuk kebaikan.” 
by Eka Putri Amdela, Pemuliaan Tanaman 2011.

Tarian Warna

Selamat malam Bupermania! Lama tak bersua rupanya. Oh ya, berhubung masih bulan Ramadhan, Agropersimagro.blogspot.com mengucapkan...
bagi Bupermania yang menjalani dan mohon maaf lahir dan batin :).
Bupermania, malam ini Agropersimagro.blogspot.com mau sharing sesuatu. Tadi tidak sengaja mengoprek email dan nemu kiriman dari Bupermania yang belum sempat terpublish. Maaf ya :)
So, ini ada puisi bagus dari Bella Vyatrisa, Agronomi 2011. Here it is.....

Senin, 09 Juli 2012

Jejak Fieldtrip Agroteam

Pada 6 sampai 8 Juli 2012 team Agroteam mengadakan lagi acara yang super menarik yaitu Fieldtrip ke Desa Tejosari, Kecamatan Ngablak, Kabupaten Magelang tepatnya di kaki Gunung Merbabu.
Merbabu
Tau gak sih Fieldtrip itu apa?? Onion Head Emoticons 39

Fieldtrip itu sekolah lapangan atau semacam kegiatan mengunjungi lahan pertanian ke suatu daerah.
Peserta yang mengikuti fieldtrip berjumlah 57 orang yang berasal dari BUPER angkatan 2010 dan 2011.
Peserta piltrip 2012...
Selain itu, ada pula Bapak Supardi yang menjadi ketua panitia pembelajaran pertanian. Acara yang diadakan selama fieldtrip ini dimulai dengan pelepasan oleh Pak Kajur (Ketua Jurusan) yaitu Bapak Taryono pada pukul 14.00 WIB. Setelah itu, dilakukan pemberangkatan dengan pembagian peserta menjadi 4 kloter @12 orang. Yang menarik dalam pemberangkatan ini adalah alat transportasinya. Tau gak? Kami naik sepeda motor lohhh... Berasa kayak touring gituhhh...Onion Head Emoticons 36
Alhamdulillah, semua rombongan bisa sampai tujuan dengan selamat sekitar pukul 15.30 WIB. Setelah itu kami langsung beristirahat. Indahnya pemandangan yang ada di sana membuat kami cepat melupakan kepenatan.

Hari itu adalah hari pertama fieldtrip kami. Kami menghabiskan waktu dengan kumpul bersama untuk menonton film, tepatnya film horror. Onion Head Emoticons 45

Minggu, 24 Juni 2012

Peanuts Harvest, Serunya Oh Yes


Setelah bersabar menunggu kurang lebih 3 bulan lamanya, akhirnya waktu panen kacang tanah tiba juga. Tepatnya Sabtu, 23 Juni 2012, team Agroteam bersama keluarga Budidaya Pertanian lainnya (2010 dan 2011) memanen hasil kacang tanah yang ditanam di kebun Banguntapan. Berawal dari postingan yang ini sampai akhirnya panen. Sungguh momen yang cukup menyenangkan sekaligus sebagai refreshing sejenak jelang Ujian Akhir yang dimulai pada hari Senin esok hari. Acara panen ini rencananya dimulai pukul 2 siang, namun karena sesuatu hal, akhirnya diundur menjadi pukul 2.30 siang. Walaupun keadaannya panas, namun teman-teman tetap antusias mengikuti panen ini. "Panas sih, tapi menyenangkan", aku Nia, Agronomi 2011.

Ini memang acara yang pantas untuk ditunggu, sih. Karena tenyata memang asyik mencabut tanaman kacang tanah ini. Diselingi canda tawa dan sedikit mengabadikan momen, panen kacang tanah yang berjumlah 10 petak ini hanya memerlukan kurang lebih 15 menit. Namun ada sedikit kekecewaan karena ada satu petak tanaman kacang tanah yang sudah dipanen dahulu oleh orang yang tidak bertanggung jawab! *zoom in zoom out*
Hasil panennya..
Sedikit meminta komentar, teman-teman ternyata memang sudah tidak sabar untuk segera memanen. "Asyik! Setelah lama menunggu akhirnya panen juga", ujar Widya penuh antusias.
Tak lama setelah hasil panen dikumpulkan dalam gerobak kecil, dilakukan sortir untuk memisahkan kacang tanah bagus dan yang tidak (berjamur dan busuk).
Gerobaknya sekecil ini :)

Sortir
Contoh kacang berjamur, model tangan oleh Rendy :p
Untuk hasil bersih (hasil yang bagus) didapatkan tak lebih dari 10 kg. Ya tak apa lah! Hasil yang lumayan untuk dijadikan sebuah pembelajaran pertanian kalangan mahasiswa tingkat awal :).
Fresh Peanuts
Rencananya, hasil panen ini akan dimasak (rebus dan sangrai) oleh Ganang dan Bella dan nantinya dimakan bersama teman-teman Buper lainnya. For your info yah, bagi yang mau mencicipi hasilnya bisa datang ke Sekre Imagro mulai hari Senin.
Acara panen ini juga bertepatan dengan peringatan ulang tahun Widya. Jadi, sudah direncanakan trik untuk mengusilinya. 
Satu...dua...tiga..cheeeers
Sorry for our surprise, Wid. We love you and happy birthday!

Sekitar pukul 17.05 acara ini fixed dan semua kembali kerumah masing-masing. Untuk rencana mendatang, menurut teman-teman Agroteam, lahan bekas tanaman kacang tanah ini akan ditanami melon. Can't wait for more great events! We need your support guys..see u there :)
SALAM LOYALITAS TANPA BATAS.



Spirit for UAS


Jumat, 22 Juni 2012

Enam Bulan dalam Dekapan Yayas

Evaluasi Tengah Tahun (ETT) IMAGRO dilaksanakan pada hari Selasa, 19 Juni 2012 di Auditorium Profesor Hardjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM, Yogyakarta dari pukul 13.30 WIB hingga 17.30 WIB. Acara ETT kali ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah kepengurusan IMAGRO. Diadakannya ETT bertujuan untuk mengevaluasi kinerja dari setiap departemen yang ada di dalam IMAGRO selama setengah tahun masa kepengurusan. ETT pada kali ini dihadiri oleh pengurus dan anggota IMAGRO dari berbagai tahun kepengurusan. Total peserta berjumlah sekitar 65 orang.
ETT terdiri dari dua sesi, yaitu sesi evaluasi dan temu mantan pengurus. Sesi pertama, yaitu sesi evaluasi merupakan presentasi pertanggungjawaban dari masing-masing kepala departemen mengenai progres kerja, ketercapaian, dan diskusi mengenai program kerja selama setengah tahun kepengurusan. Acara evaluasi dipimpin oleh Budi Ferizqiawan (Bufe) sebagai Presidium utama dan didampingi oleh Tri Sabila Faiz dan Tenti Okta Vika.
Abenk (kiri), Bufe, Tenti
Satu demi satu kepala departemen maju ke depan mempresentasikan realisasi kegiatan departemennya. Para peserta ETT berkewajiban menanggapi presentasi dari setiap kepala departemen. Mereka-pun melakukannya dengan baik. Beberapa orang terlihat menanyakan realisasi program kerja, memberikan kritik, dan menyampaikan saran. Pada akhir sesi evaluasi ini presiden dan wakil presiden IMAGRO memberikan penilaian terhadap kinerja dari masing-masing departemen. “Secara garis besar kinerja seluruh departemen pada setengah tahun kepengurusan kali ini sudah baik, tinggal mempertahankannya untuk setengah tahun kedepan”, ungkap Yayas (Agronomi 2010) selaku presiden IMAGRO 2012. 
Presiden Yayas
“IMAGRO yang lebih baik dapat diwujudkan lima bulan ke depan. Keikhlasan pengurus dalam menggerakkan IMAGRO adalah modal penting untuk mewujudkannya. Evaluasi ini diharapkan menjadi penilaian sementara untuk membenahi tiap departemen. Semoga tiap kritik dan saran bisa lebih membangun IMAGRO.” Demikian merupakan inti dari pesan yang disampaikan oleh sang presiden. Yayas-pun memberikan penilaian terhadap tiap departemen sebagai ‘hadiah’ ETT.
Sesi kedua merupakan sesi yang ditunggu-tunggu, yaitu sesi temu dengan mantan pengurus. Pada kesempatan kali ini nampak beberapa sesepuh IMAGRO, diantaranya adalah Gatot (Agronomi, 2007), Egi (Pemuliaan Tanaman 2008), Yayat (Pemuliaan Tanaman 2009), Abed (Agronomi 2009), dan beberapa mantan pengurus IMAGRO dari beberapa generasi sebelumnya. Pada sesi kedua dipimpin langsung oleh Yayas selaku presiden IMAGRO 2012 ini, terdapat beberapa diskusi antar tiap pengurus maupun mantan pengurus. Diantaranya adalah diskusi mengenai penggunaan fasilitas dari jurusan untuk menunjang kegiatan anggota IMAGRO.  Salah satu hal yang sangat penting diungkapkan oleh Egi (Pemuliaan Tanaman 2008), bahwa IMAGRO harus tetap memegang esensinya sebagai wadah bagi mahasiswa Budidaya Pertanian. Kesimpulan yang dapat ditarik dari sesi ini adalah bahwa semua anggota IMAGRO dari berbagai generasi selalu siap untuk membantu para pengurus IMAGRO pada tahun kepengurusan yang aktif sesuai dengan kapasitasnya demi mewujudkan IMAGRO yang lebih baik.
 Salam loyalitas tanpa batas ~ 
(Maaf telat)
foto : dokumentasi Imel edited by Abenk

Sabtu, 16 Juni 2012

Jelang Responsi, Belajar Bareng Jadi Solusi


Menjelang serangan responsi Dasar-Dasar Ekologi 19 Juni 2012 dan Dasar-Dasar Agronomi 20 Juni 2012, pada Sabtu 16 Juni 2012, keluarga Budidaya Pertanian khususnya angkatan 2011  mengadakan agenda yang cukup bagus bertajuk "Belajar Bareng Persiapan Responsi Dasek dan Dasgro". Kegiatan ini bertempat di selasar gedung A2 lantai 2, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Memang, acara ini dimulai paska responsi Dasar-Dasar Ilmu Tanah yaitu dari pukul 11 siang sampai setengah 2. Walaupun sudah dipusingkan dengan responsi DIT, acara yang terbilang 'santai' ini masih mendapat sambutan hangat teman-teman. Buktinya, belajar bareng ini dihadiri oleh kurang lebih 25 orang dan tentunya dibimbing oleh asisten-asisten yang berkompeten, diantaranya M. Habib, Ary Danar, Fahmi Ekaputra, Aditya Yasyfa, Rima Indhirawati, Tenti Okta Vika, Poppy Arisandy, Devi Alvioliana, dan Lathifa.

Yang datang cuma kejepret setengah -_-
Selain mendapat review materi praktikum, teman-teman juga mendapat sedikit clues dari materi-materi yang berpeluang keluar saat responsi. Menurut asisten, responsi Dasek dan Dasgro itu lebih ke textbook atau materi yang keluar berasal dari buku panduan praktikum.
"Biasanya sih, materi responsi itu textbook. Jadi pelajari aja yang ada dibuku praktikum itu", ucap Habib, asisten Dasgro yang luar biasa ini.


Menurut Aditya Yasyfa, Presiden Imagro yang merangkap menjadi asisten Dasek dan akrab disapa Yayas ini, soal responsi Dasek terdiri dari 20 pilihan ganda, 10 isian singkat, dan 5 essay. Namun untuk responsi Dasgro jumlah soal masih dirahasiakan, yang jelas terdiri dari pilihan ganda, pilihan pernyataan Benar dan Salah, serta essay.
Ini ada sedikit ulasan materi yang harus lebih dipelajari dan mungkin saja keluar saat responsi.
Dasek (Dasar-Dasar Ekologi)
Acara 1 ( Salinitas) : - Pengertian dari istilah-istilah, contoh-contoh tanaman (yang termasuk halofit, euhalofit, dan glikofit), hasil pembahasan.
Acara 2 ( Kompetisi) : - Pengertian dari istilah-istilah, hasil pembahasan monokultur dan polikultur (bagaimana persaingannya), perbandingan persaingan monokultur dan polikultur.
Acara 3 (Dampak Hujan Asam) : - Menghitung Gaya Berkecambah dan Indeks Vigor, perbandingan ketahanan biji pada kondisi asam, hasil pembahasan.
Acara 4 (Adaptasi Tanaman pada Faktor Air) : -Tanaman hidrofit, mesofit, dan xerofit (pengertian,contoh, ciri-ciri,penampang melintang dan membujur).
Acara 5 ( Ekosistem) : - Pengertian dari istilah-istilah, Daur materi, Arus energi.

Dasgro (Dasar-Dasar Agronomi)
Acara 1 ( Perbanyakan Vegetatif) : - Teknik perbanyakan, faktor-faktor yang mempengaruhi perbanyakan vegetatif, ciri-ciri keberhasilan perbanyakan vegetatif, cara kerja.
Acara 2 ( Kebutuhan Air Tanaman) : - Pengertian dari istilah-istilah (evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, dll), faktor-faktor yang mempengaruhi, WUE, hasil pembahasan laporan.
Acara 3 ( SRI) : -Pengertian dari istilah-istilah, perbedaan SRI dan metode konvensional, keuntungan SRI, pindah tanam, grafik, suhu dan lama pengovenan, rumus SGR.
Acara 4 (Perkecambahan) :- Pengertian dari istilah-istilah, faktor-faktor yang mempengaruhi perkecambahan, menghitung GB, IV, kecepatan berkecambah ,  fungsi PEG.
Acara 5 (Dormansi Biji) : -Pengertian dari istilah-istilah, penyebab dormansi, hitung GB, IV, prinsip perlakuan dengan H2SO4 dan coumarin.
CMIIW..

Nah itu hanya sedikit dari materi yang ada, selebihnya bisa dipelajari di buku praktikum.  Habib memberikan sedikit tips menghadapi soal-soal yang menanyakan pendapat. 
"Untuk soal yang minta pendapat itu, cari aja 1 atau 2 kalimat yang mendukung teori", ucapnya.
Asisten lain juga menambahkan, hafalkan judul tujuan dan alat bahan serta pahami cara kerja! Selain itu juga dimatangkan dalam perhitungan Gaya Berkecambah dan Indeks Vigor karena ini dari tahun ke tahun pasti keluar.
Untuk pelaksanaan, agenda ini terbilang cukup sukses walaupun masih bertitle sekedar sharing dan santai. Buktinya, teman-teman cukup antusias menanggapi ulasan materi dari para asisten karena ini dirasa penting untuk membantu belajar.
"Sangat membantu sekali untuk responsi. Jadi bisa lebih tahu poin-poin penting yang harus dipelajari dan jenis-jenis soalnya", komentar Astri Nurdianti sumringah.Yulida juga merasakan adanya manfaat diadakannya acara ini. "Nambah pengetahuan lah pastinya", katanya.

Teman-teman juga mengharap bisa diadakan rutin untuk angkatan-angkatan mendatang. "Setiap tahun seharusnya memang diadakan rutin seperti ini", Astri menyarankan. Dengan dilaksanakannya agenda seperti ini, senjata kita untuk menghadapi responsi bisa terasah dan nantinya bisa mengerjakan semua soal responsi dengan mudah.

Ya, responsi memang notabene dipandang 'mengerikan' dan sulit, namun jika kita rajin belajar, pasti akan mudah kok :) . Orang yang bertanya akan terlihat bodoh dalam 5 menit, namun orang yang malu bertanya akan terlihat bodoh selamanya. So, jangan sungkan bertanya untuk materi-materi responsi yang dirasa sulit. Tapi ingat! Bertanyalah sebelum responsi, jangan saat responsi. Itu menyontek namanya :p.
Selamat belajar semoga sukses! Salam Loyalitas Tanpa Batas!


Sumber gambar : Dokumentasi Tenti


<

Kamis, 29 Maret 2012


Pemimpin Muda Belajar Merawat Pertanian Indonesia
 Dahlan Iskan : BUMN untuk Pertanian Indonesia yang Lebih Baik




Perjalanan ke Tiongkok
                Pada suatu perjalanannya ke Tiongkok untuk ‘belanja ide’, demikian beliau menyebutnya, Dahlan Iskan, menteri BUMN RI menyempatkan dirinya untuk mengunjungi Xiao Gang. Xiao Gang merupakan sebuah desa terpencil di propinsi Anhui, di negara komunis tersebut. Bukan untuk mencari hiburan, namun untuk mengenang betapa berjasanya desa tersebut bagi perkembangan pertanian dan kesejahteraan petani Tiongkok. Sekilas, terbersit pertanyaan bagaimana bisa sebuah desa yang hanya dihuni 20 KK bisa merubah sistem pertanian Tiongkok hingga sanggup menyejahterakan setiap petani di daratan Tiongkok?


Kisah itu berawal dari keterpurukan petani akibat sistem perekonomian komunis Tiongkok. Struktur ekonomi komunis mengharuskan petani bekerja untuk negara, semua tanah milik negara, hasil panen untuk negara. Hak mereka dihilangkan. Komunisme melenyapkan semangat petani untuk mengelola lahan-lahan pertanian dan menyebabkan kinerja mereka mengalami defisit. Bencana kelaparan, kemiskinan yang semakin parah semakin tak terelakan. Makan mereka seadanya, batang pohon yang dilembutkan, daun yang direbus, dan garam yang memberi rasa. Di musim dingin, mereka menafkahi keluarga dengan mengemis.

Menerima kenyataan tersebut, kelompok tani di desa Xiao Gang, dipelopori Yan Hongchang, melakukan usaha bawah tanah untuk melakukan suatu perubahan untuk Xiao Gang. ‘Rapat gelap’ mereka adakan. Hasilnya, mereka membagi sawah-sawah desa Xiao Gang menjadi 20 petak untuk dikelola masing-masing KK. Perjanjian da bao gan, begitu mereka menyebutnya. Mereka hanya harus menyetorkan hasil panen ke negara sejumlah setoran mereka tahun lalu. Kemudian ‘mencuri’ sisanya untuk kesejahteraan bersama. Sebuah rencana yang dapat berujung pada hukuman mati. Janji tiap anggota kelompok tani untuk bertanggung jawab pada keluarga orang yang dihukum mati, menjadi penguat kepercayaan mereka untuk melakukan usaha tersebut.

Ketika pada akhirnya, semua menyetujui untuk melaksanakan da bao gan, semangat yang hilang dari para petani kembali kepada diri mereka. Keinginan untuk mencapai produksi sebanyak-banyaknya bangkit dan berkembang. Hasilnya memuaskan. Masa-masa ketika desa-desa lain harus kelaparan atau terserang wabah penyakit, mereka lalui dengan adem ayem. Namun, justru karena itu mereka ketahuan. Tekanan media komunis membuat kondisi mereka rawan terhukum. Meski begitu, bukan hukuman mati yang mereka peroleh, tapi prestasi. Pemimpin Tiongkok kala itu, Deng Xiaoping, yang telah berhasil mengumpulkan kekuatan demi merubah sistem perekonomian Tiongkok, mendengar kisah desa Xiao Gang dari para tokoh pemikir kemajuan Tiongkok. Deng Xiaoping kemudian menyatakan da bao gan sebagai kebijakan nasional.

Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardja Soemantri UGM

Dahlan Iskan, pada talkshow Pemimpin Muda Belajar Merawat Indonesia


Rencana Kebijakan BUMN untuk Kemajuan Pertanian Indonesia
Cerita tersebut disampaikan Dahlan Iskan, pada kunjungannya ke Universitas Gadjah Mada dalam acara talkshow ‘Pemimpin Muda Belajar Membangun Indonesia’ pada Kamis, 29 Maret 2012 di gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri. Terinspirasi oleh cerita tersebut, Dahlan Iskan mencoba untuk melakukan sesuatu dengan kuasanya atas BUMN demi kemajuan Indonesia, melalui pertanian. Maka, disampaikannya 3 prograam yang dicanangkan kementrian BUMN demi memajukan pertanian Indonesia.


Yang pertama, program yang dinamakannya Bayar Panen. Program ini dimaksudkan agar para petani tidak lagi memiliki alasan untuk tidak menanam, terutama karena permasalahan dana. Melalui program ini, petani akan diberikan pinjaman berupa benih, pupuk, pestisida dan keperluan tani lainnya. Pembayaran untuk pinjaman tersebut dapat mereka lakukan pada masa panen.

Program yang kedua adalah program Pro Beras. Program ini merupakan program yang diadopsi dari da bao gan Tiongkok. Pro Beras diperuntukkan bagi para petani sawah yang bersedia menyewakan sawahnya kepada BUMN. BUMN bertanggung jawab memberikan keperluan berupa benih, pupuk, pestisida, dan keperluan lain, termasuk membayar sewa lahan dan gaji kepada petani pemilik sekaligus penggarap sawah. Petani diperbolehkan mengelola sawahnya dan mengusahakan untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Sebagai gantinya, petani diharuskan menyetorkan panen ke Bulog sebesar 5,5 ton gabah kering panen (GKP) per hektar. Sisanya merupakan hak mereka. Dengan program ini, diharapkan dalam diri petani, tumbuh semangat baru untuk bekerja lebih keras demi menghasilkan  produksi yang sebanyak-banyaknya pada lahan mereka.

Last, but not least, merupakan tanggapan menteri BUMN tersebut, terhadap kenyataan bahwa pada tahun 2011, Indonesia telah mengimpor sapi sebanyak 350 ribu ekor. BUMN meminta kepada perusahaan-perusahaan kelapa sawit BUMN untuk memelihara sapi. Kelapa sawit menyimpan potensi yang besar untuk membantu sektor peternakan. Pelepahnya yang selalu dibuang dan tidak pernah digunakan, dapat dijadikan pakan ternak untuk sapi. Lebih menguntungkan, dibandingkan membeli pakan ternak yang luar biasa mahalnya. Tahun pertama direncanakan 100 ribu ekor sapi, tahun berikutnya diharapkan dapat dinaikkan hingga 350 ribu ekor sapi atau lebih, untuk jangka panjang, diharapkan agar dapat menutup kebutuhan sapi nasional dan mewujudkan swasembada daging.

*Sapi*

Sawah dan perumahan bekas sawah

Alih Fungsi Lahan ke Non Pertanian


Jawaban Dahlan Iskan terhadap Sawah yang Semakin Berkurang
Pada suatu sesi tanya jawab, seorang peserta talkshow mengajukan pertanyaan kepada Dahlan Iskan mengenai masalah lahan yang semakin berkurang. Menjawab pertanyaan tersebut, Dahlan Iskan memberikan dua solusi. “Berubahnya sawah memang tidak dapat dihindarkan” ungkapnya. “Oleh karena itu”, tambah mantan dirut PLN itu, “Ada dua program yang dapat dilakukan.”

Program yang pertama, adalah dengan memaksimalkan produksi sawah yang sempit dengan menggunakan teknologi pertanian dan tata usaha yang baik. Kepemilikan sawah tiap keluarga semakin lama berkurang. Selain itu, petani cenderung mempersiapkan anaknya untuk menjadi karyawan, pns atau apapun selain petani. Sehingga regenerasi petani menjadi terhenti, kemudian menghilang karena petani-petani tua tidak perlu menanam lagi untuk hidup, masih ada anak yang bisa menafkahi mereka. Pertanian semakin ditinggalkan. Lahan dijual untuk mencari keuntungan. Keterbatasan lahan perlu dimaksimalkan produksinya mengingat jumlahnya yang tak terlalu banyak harus memenuhi fungsi primer, memberi makan.

Usaha untuk mengembalikan luasan sawah, kemudian memunculkan solusi yang kedua. Solusi tersebut adalah mencetak 100 ribu hektar sawah baru di Kalimantan Timur. Pemerintah Kalimantan Timur bekerja sama dengan baik dan memberikan dukungan penuh terhadap program ini. Lahan Kalimantan juga masih banyak tersedia untuk menciptakan sawah-sawah baru. Direncanakan, sawah baru yang dibuat dapat mencapai 300 ribu hektar. Angka tersebut dikatakan dapat mengganti berhektar sawah di Jawa yang menghilang akibat alih fungsi lahan.

Kebijakan-kebijakan dalam mendukung kemajuan, seharusnya diwujudkan dalam bentuk sebuah aksi langsung. Bukan dengan seminar ataupun lokakarya. Seorang pemimpin, harus seorang yang berani mengambil keputusan, berani mengambil resiko keputusannya, aktif, visioner, berintegritas dan konsisten. Bukan seorang pasif ber-IP tinggi. Demikian pesannya kepada peserta talkshow, para calon pemimpin muda. Penerus bangsa. (Jadid)




foto : www.google.com
info tambahan : dahlaniskan.wordpress.com

Minggu, 25 Maret 2012

Gemesnya Berkebun dan Bermain Traktor di Banguntapan


"Orang pertanian yang tidak tahu apa itu traktor dan kebun, sama seperti kupu-kupu yang tidak mau terbang."


Kalimat inspiratif ini datang kepada mahasiswa Budidaya Pertanian sehari jelang acara yang diadakan Agroteam Imagro (Ikatan Mahasiswa Agronomi -Red). Acara yang bertajuk "Belajar Berkebun dan Bertraktor" di kebun Banguntapan, Bantul ini dilaksanakan pada 25 Maret 2012 dari jam 14.00 WIB dan berlangsung selama kurang lebih 3,5 jam. Acara yang rutin dilaksanakan tiap tahun ini sangat menarik. Bagaimana tidak? Peserta diajak terjun ke kebun dan mengenal traktor secara real. Disini, peserta diajari bagaimana mengolah lahan untuk penanaman kacang tanah, juga diberi pengalaman untuk sekedar "menyentuh" traktor. Memang tujuannya untuk melatih agar tahu caranya bercocok tanam dari proses pengolahan tanah sampai panen.


Asyiknya berkebun


Ngeksis abis..



Semua peserta wanita datang terlambat, namun tak lekas menurunkan semangat para peserta lain. Begitu mereka datang, satu demi satu peserta mencoba menjalankan traktor, berlatih bagaimana menjinakkan benda primer pertanian ini. Ternyata cukup sulit mengendalikan gerakan traktor, perlu tenaga yang kuat dan konsentrasi yang cukup untuk sekedar membelokkan ke-kanan dan ke-kiri. Selain itu, traktor ini juga berat. 
"Asik sih bermain traktor, tapi pas mau belok kok mental, susah", komentar Nur yang antusias sekali bermain traktor.


Nur saat menjinakkan traktor





Ganang vs Traktor
Tak cuma mencangkul ataupun menraktor yang jadi fokus acara, ada pula sedikit 'penganiayaan' dari senior kepada junior. Hal ini tergambar dari tingkah Fahmi terhadap Ramadhan selama kegiatan berlangsung. 

Ini bercandaan apa aniaya beneran? Entahlah..



Kasian Rama dijadikan tumbal Fahmi Ekaput :D
Kegiatan paling konyol yang dilakukan di kebun -_-


Dengan selingan canda-canda peserta dan kekonyolan yang terjadi selama acara menambah hangatnya suasana berkebun bak bersama keluarga ini.
Pada akhirnya, semuanya beristirahat untuk melepas dahaga. 


Apa yang dilakukan Imam?


Acara yang dihadiri sekitar 24 orang ini memberi kesan tersendiri bagi pada peserta dan lainnya. 

"Tadi ternyata antusias banget dari peserta, biasanya mahasiswa itu ogah banget di ajak ke kebun, bagus lah pokoknya", tutur Ganang selaku ketua acara ini.

Namun kegiatan ini belum finish, penataan lahan masih belum rampung. Rencananya hari senin 26 Maret 2012 akan dilanjutkan kembali.
Mari sukseskan acara berkebun Agroteam Imagro, kapan lagi belajar yang seperti ini? Kalian tak akan pernah tahu kalau belum mencoba! :) Sekian laporan dari kami, SALAM LOYALITAS TANPA BATAS..



Sumber gambar : dokumentasi Imam